Akhirnya saya selesai menjalankan peran sebagai Petruk dalam Semar Sowan Bumi (SSB), mengesankan-mengharukan-mendebarkan dan semua rasa bercampur tak karuan. Cukup panjang cerita sang petruk dalam perjalanan proses yang begitu melelahkan tapi menyenangkan:). Diawali saat penawaran sebagai salah satu pemeran dalam SSB, saya masih ingat saat itu 15 Agustus 2012 di gedung Dewan Kesenian Malang. Saya dipinjami naskah SSB karya Giati Anisah, Sefdella adalah orang yang menawari saya saat itu. Jelas saat itu saya tak percaya diri untuk menjadi bagian dari SSB, karena pengalaman teater saya yang masih rendah. Setelah semalaman saya baca naskah tersebut, saya membayangkan tokoh-tokoh yang terdapat dalam naskah. Ya, semua tokoh memiliki karakter yang saya rasa sulit diperankan. Tapi tentu saya ingin menjadi bagian dari SSB, dan tokoh Samaryo serta Gareng adalah bayangan peran yang mungkin saya dapatkan.

Beberapa minggu kemudian setelah lebaran, sefdella selaku Sutradara mengumpulkan para pemeran yang akan menjadi bagian dari SSB. Hasilnya, Saya dipercaya untuk memerankan sosok Samaryo, namun itu masih sementara karena kemungkinan terdapat pergantian peran. Benar saja, Saya malah dipercaya memerankan Petruk yang konyol dan Jago merayu perempuan. Inilah yang membuat saya agak susah memerankan Petruk, karena karakter pribadi saya yang cukup berbeda dengan Si Petruk. Apalagi saya dipasangkan dengan Riza sebagai Ipah (pacar Petruk), Wahhh!!! malah grogi minta ampun….. Hasil Casting terpilihlah Samaryo = A’an, Kenes=Yuni, Ipah=Riza, Mandor=Fredy, Dayang 1= Ema, Dayang 2= April, Semar=Fiyan, Bagong=Sefdella, Gareng=Campin, dan Petruk=Saya sendiri:)

Menuju pengambilan gambar untuk seleksi di ajang FESTAMASIO (Festival Teater Mahasiswa Nasional) 6 Surabaya, proses semakin ketat dan semakin dalam untuk memasuki peran masing-masing. Bahkan yang cukup susah harus menyatukan Chemistry dengan Ipah, sempat jengkel untuk mendapatkan siFelling tapi inilah nikmatnya teater. Singkat cerita hari ini pengambilan gambar di gedung sasana budaya Universitas Negeri Malang. Makin deg-degan, meskipun semalam gladi bersih:). Lampu gedung gelap gulita, operator kamera mengatakan “Action!!” tandanya proses pengambilan gambar dimulai. diawali nyanyian merdu Aik Vela😀 dan iringan musik tradisi dari teman-teman STK, lampu mulai menyala dan inilah saatnya pementasan dimulai. perasaan saya yang saat itu masih di backstage cukup tegang, karena ini pengalaman pertama bermain teater seutuhnya. Tapi ternyata saat berada diatas panggung rasa canggung, malu, dan tegang itu tiba-tiba hilang. Saya menikmati permainan saya diatas panggung dengan bercucuran keringat karena panas lampu panggung yang menyorot.

Setelah pengambilan gambar tersebut, para punggawa SSB istirahat cukup lama dan saya sampai lupa dialog di naskah SSB. Tak diduga SSB diputuskan untuk ditampilkan dalam pentas produksi ke-2 Teater Hampa Indonesia pada bulan November. Akhirnya saya kembali berproses untuk kedua kalinya, tidak cukup sulit untuk menemukan karakter petruk karena di proses sebelumnya saya juga menjadi Petruk. Bedanya terdapat beberapa aktor yang digantikan karena beberapa alasan para aktor terdahulu tidak dapat ikut dalam proses ini. Para aktor baru adalah Maula=Ipah, Rosita=Dayang 2, dan Reza=Semar, merekalah Aktor pengganti untuk SSB dalam Pentas produksi 2. Proses ini juga cukup mengesankan bagi saya, meskipun lelah karena latihan hingga tengah malam. banyak pengalaman yang saya dapatkan diproses kedua SSB ini. Sayangnya pada hari H pementasan saya tak mampu mengatur rasa Nerveous saya diatas panggung karena cukup banyaknya penonton yang hadir. Vokal saya lemah, gerakan saya kaku, dan saya rasa saya cukup gagal dalam memerankan Petruk di SSB pentas produksi ke-2.

Ternyata perjalanan saya dengan Petruk masih terus berlanjut, karena SSB dinyatakan lolos untuk ditampilkan dalam FESTAMASIO 6 Surabaya pada Februari 2013. Di proses ketiga ini Riza dan Fiyan kembali memerankan tokoh yang sempat mereka tinggal. Di proses ini saya tentu akan berusaha semaksimal mungkin agar tampil lebih baik dari Petruk di pentas produksi ke-2. proses inilah yang saya rasa paling berat, karena butuh fisik yang ekstra, butuh waktu yang banyak, serta beberapa permasalahan yang mewarnai proses ini. Pasang surut motivasi dalam proses ini juga muncul karena adanya beberapa hal yang saya anggap sebagai tekanan. Tapi komitmen dan kebersamaan yang telah kami jalin membuat saya dan yang lainnya saling menguatkan. Ya…. sosok petruk itu saya perankan kembali pada 10 Februari 2013 di ajang FESTAMASIO 6 Surabaya. Sosok yang selama ini saya bawa, yang saya kenal bukan hanya sebagai tokoh, tapi juga teman yang mampu menggali potensi serta sisi lain dalam diri saya. tak berlebih jika tetes air mata mengalir saat pementasan SSB berakhir, tandanya Petruk yang hampir tiap hari selalu membayangi tak lagi saya perankan.terima kasih Petruk telah mempercayai saya dalam rangkaian proses yang cukup panjang:). Semar Joyo-Joyo Josss!!!nike air force 1 low uv | Nike Dunk Low Pro SB 304292-102 White Opaque Trail End Brown Sneakers – Ietp